Senin, 14 September 2020

Penyebab Timing Belt Putus - Timing belt ialah komponen penting yang ada di mesin mobil. Timing belt berfungsi untuk menyeiramakan putaran crankshaft dengan waktu terbuka dan tertutupnya valve intake dan exhaust. Dalam penggunaannya, timing belt mempunyai umur dan usia pakai. Ia wajib diganti jikalau sudah memasuki waktu jarak tempuh penggunaan.

Umumnya, timing belt diganti pada waktu yang cukup lama mulai dari 4 tahun hingga 6 tahun sekali sehingga tak jarang banyak orang yang lupa akan jadwal penggantian timing belt. Melupakan jadwal penggantian timing belt sanggup berakibat fatal alasannya timing belt akan putus dan menyebabkan kerusakan parah di mesin.


 Timing belt ialah komponen penting yang ada di mesin kendaraan beroda empat Penyebab Timing Belt Putus

Ya, timing belt yang putus akan menciptakan mesin mengalami kerusakan parah, bahkan anda perlu untuk menginapkan kendaraan beroda empat di bengkel untuk waktu yang tidak sebentar ditambah biaya perbaikan yang cukup mahal.

Oleh alasannya itu, ada baiknya bagi kita untuk mengantisipasi sedini mungkin mudah-mudahan timing belt di kendaraan beroda empat tidak putus. Berikut ini ialah beberapa penyebab timing belt putus yang kerap terjadi...


1. Melebihi batas beban kerja mesin


Penyebab timing belt putus yang pertama ialah final penggunaannya yang melebihi batas beban kerja mesin. Ya, mesin kendaraan beroda empat juga mempunyai beban kerja mesin yang mesti dijaga mudah-mudahan mesin tetap awet. Ketika penggunaan mesin melebihi beban kerja, maka mesin akan cepat rusak, salah satu contohnya ialah timing belt putus.

Berikut beberapa penggunaan mesin yang kerap melebihi beban kerja dan juga sering terjadi
  • Mobil dipakai untuk menampung beban berat di area kerja off road dan dipakai terus menerus tanpa henti.
  • Mesin digeber di putaran rpm yang tinggi (mendekati batas merah pada rpm atau melampauinya) secara terus menerus.

Kedua hal diatas, ialah referensi penggunaan kendaraan beroda empat yang melebihi batas beban kerja mesin. Apalagi, mengingat suhu dan temperatur iklim di Indonesia yang mencakup panas, menyebabkan daya tahan timing belt di mesin menjadi berkurang.

Penggunan timing belt yang melebihi batas beban kerja mesin seumpama diatas tentunya, akan menciptakan timing belt menjadi cepat getas (akibat panas) yang efeknya akan menciptakan timing belt menjadi retak-retak, longgar, hingga putus.


2. Melebihi jarak tempuh dan batas waktu penggantian timing belt


Selain melebihi batas beban kerja mesin, penyebab timing belt putus yang berikutnya dan sering terjadi ialah final melebihi jarak tempuh dan batas waktu penggantian timing belt yang sudah dianjurkan di buku tutorial pemilik (owner's manual book).

Secara umum, pihak pabrikan kerap merekomendasikan penggantian timing belt di tiap 100.000 km (untuk keamanan, menetapkan kembali kilometer yang dianjurkan untuk kendaraan beroda empat anda pada buku manual pemilik kendaraan).

Jika dalam penggunaannya timing belt dipaksa dan dipakai melebihi 100.000 km atau melebihi jarak yang dianjurkan pada buku manual pemilik kendaraan, maka kemungkinan timing belt putus sangatlah besar.

Ada baiknya untuk memeriksakan kondisi timing belt setiap 20.000 km sekali. Jika terlihat tanda-tanda timing belt mulai retak-retak, keras, getas atau bahkan mulai rusak, maka anda sanggup segera menggantinya sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah final timing belt putus.

3. Kesalahan di di saat pemasangan


Penyebab timing belt putus berikutnya ialah final adanya kesalahan di di saat pemasangan timing belt. Pemasangan timing belt haruslah benar-benar tepat dan hanya sanggup dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah terlatih dan kompeten.

Berikut beberapa kesalahan pemasangan yang pernah ombro ketahui dan menciptakan putus timing belt:
  • Timing belt dipasang terlalu kencang atau terlalu kendor sehingga tidak mempunyai efek menahan beban putaran mesin
  • Flange timing gear akrab timing belt bengkok sehingga menggerus sebagian timing belt dan menciptakan timing belt putus.
  • Timing belt tidak diganti satu set sehingga beberapa komponen lainnya yang sering tidak diganti (seperti bearing pulley dan auto tensioner) tiba-tiba rusak di lain waktu, sehingga menciptakan timing belt putus.

Kesalahan di di saat pemasangan timing belt seumpama yang ombro sampaikan diatas sanggup menciptakan timing belt putus. Oleh alasannya itu, selalu laksanakan penggantian timing belt secara satu set dan gantilah di bengkel resmi atau pada bengkel lazim yang memang sudah dipercaya keahliannya.

Baca juga :


4. Terpapar oli


Penyebab timing belt putus berikutnya ialah final timing belt terpapar oli. Penyebab timing belt terpapar oli ini lazimnya final seal oli yang ada dibagian front engine (dekat timing belt) mengalami kebocoran oli. Padahal, timing belt ialah salah satu komponen mesin yang dihentikan terpapar oleh oli.

Ya, hal ini dikarenakan timing belt dibikin dari bahan dasar karet yang sudah diperkuat oleh lapisan benang di dalamnya. Jika karet timing belt ini terpapar oli, maka lambat laun karet timing belt akan menjadi getas dan gampang putus. Oleh alasannya itu, jikalau timing belt di mesin sudah terpapar oleh oli mesin sebaiknya laksanakan segera perbaikan kebocoran oli dan laksanakan penggantian timing belt dengan yang baru.


5. Menggunakan timing belt palsu


Hal terakhir yang sanggup menjadi penyebab timing belt putus ialah penggunaan timing belt palsu. Ya, hampir seluruh komponen kendaraan yang berdaya jual tinggi kerap dipalsukan. Salah satunya ialah timing belt.

Secara sepintas, memang cukup susah membedakan antara timing belt palsu dengan timing belt yang otentik (genuine part). Namun begitu, kualitas barang pasti tidak sanggup dibohongi, mencakup daya tahan selama digunakan.

Timing belt palsu mempunyai kualitas bahan yang jauh lebih rendah dibanding timing belt otentik sehingga dalam penggunaannya timing belt palsu lebih cepat putus, padahal jarak tempuh penggunaan timing belt masih sedikit.

Oleh alasannya itu, selalu beli timing belt dari bengkel resmi yang terpercaya mudah-mudahan terhindar dari penggunaan timing belt palsu yang sanggup menyebabkan putus dan menimbulkan banyak kerugian. Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/
Sumber https://montirnesia.blogspot.com/


EmoticonEmoticon