Cara dan Manfaat Penyetelan Celah Katup Mesti - Saat mesin hidup, mekanisme katup yang ada di mesin akan bergerak, bergesekkan, dan memperoleh panas serta gaya dari aneka macam arah. Komponen-komponen mekanisme katup ini lama kelamaan akan aus, terutama pada kepingan yang bersinggungan secara langsung yakni pada rocker arm dan dudukannya.
Perlahan-lahan, kondisi tersebut akan mengganti ukuran celah katup secara signifikan. Semakin besar keausan yang terjadi, kian besar pula celah katup yang ditimbulkannya. Kondisi ini pasti saja sanggup bikin selesai yang kurang baik bagi mesin. Baca: Akibat dan pengaruh setelan celah katup tidak tepat.
Ada yang penyetelannya dikerjakan dikala mesin panas dan ada pula penyetelan celah katup yang dikerjakan dikala mesin dingin. Kondisi ini sangat tergantung dari jenis mesin serta contoh yang diterbitkan oleh produsen pembuat kendaraan beroda empat melalui service manual booknya.
Lantas kenapa celah katup harus di setel? Nah, pada artikel kali ini, ombro akan memperlihatkan pemberitahuan seputar alasan mengapa celah katup harus di setel secara bersiklus
Alasan pertama sebagai respon wacana mengapa celah katup harus disetel secara periodik ialah untuk menjaga mesin semoga selalu dalam kondisi prima. Oleh karenanya, penyetelan celah katup menjadi salah satu pekerjaan yang lazimnya ada dan dikerjakan pada dikala tune up mesin.
Sebagai gambaran, mesin dengan kondisi prima akan bikin tenaga yang optimal dan penggunaan bahan bakar yang efisien. Selain itu, kondisi mesin yang prima juga akan bikin suara mesin yang halus, tenang dan tidak bernafsu dikala digeber di aneka macam kondisi kecepatan (rpm ) mesin.
Jika celah katup tidak di setel secara periodik, celah katup secara umum akan kian renggang. Akibatnya, di mesin akan muncul suara bernafsu "kletek-kletek" sehingga bikin rasa tidak nyaman selama kita mengemudikan kendaraan beroda empat tersebut.
Celah katup yang terlalu renggang juga akan bikin performa dan tenaga mesin menurun. Hal ini terjadi selesai dari waktu terbukanya katup yang menjadi lebih lambat.
Keterlambatan katup untuk terbuka (baik pada katup intake ataupun katup ekshaust) akan bikin waktu pembakaran (ignition timing) menjadi tidak tepat. Hal ini menimbulkan tenaga yang dihasilkan mesin dari hasil pembakaran menjadi tidak maksimal. Hal ini pulalah yang kesudahannya turut bikin performa mesin turun saat celah katup dalam kondisi renggang.
Baca juga :
Alasan kedua wacana mengapa celah katup harus disetel secara periodik ialah untuk menghambat kerusakan pada mekanisme katup. Celah katup yang kondisinya renggang akan memperbesar ketukan yang terjadi diantara batang katup dan rocker arm.
Jika daya ketuk yang besar ini ditambah dengan kecepatan putaran (rpm) mesin, maka hal tersebut sanggup bikin bervariasi kerusakan pada valve mekanismenya, diantaranya ialah :
Dengan melakukan penyetelan celah katup secara periodik, resiko yang diakibatkan oleh celah katup yang terlalu renggang ini sanggup diminimalisir sehingga sanggup menghambat kerusakan pada mekanisme katup secara keseluruhan. Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/ Sumber https://montirnesia.blogspot.com/
Perlahan-lahan, kondisi tersebut akan mengganti ukuran celah katup secara signifikan. Semakin besar keausan yang terjadi, kian besar pula celah katup yang ditimbulkannya. Kondisi ini pasti saja sanggup bikin selesai yang kurang baik bagi mesin. Baca: Akibat dan pengaruh setelan celah katup tidak tepat.
Untuk sebagian jenis mesin kendaraan beroda empat yang beredar dikala ini, memang masih ada yang membutuhkan penyetelan celah katup. Penyetelan celah katup ini lazimnya dikerjakan secara bersiklus di rentang jarak tempuh 5.000 hingga 10.000 kilometer.
Ada yang penyetelannya dikerjakan dikala mesin panas dan ada pula penyetelan celah katup yang dikerjakan dikala mesin dingin. Kondisi ini sangat tergantung dari jenis mesin serta contoh yang diterbitkan oleh produsen pembuat kendaraan beroda empat melalui service manual booknya.
Lantas kenapa celah katup harus di setel? Nah, pada artikel kali ini, ombro akan memperlihatkan pemberitahuan seputar alasan mengapa celah katup harus di setel secara bersiklus
1. Menjaga mesin semoga selalu dalam kondisi prima
Alasan pertama sebagai respon wacana mengapa celah katup harus disetel secara periodik ialah untuk menjaga mesin semoga selalu dalam kondisi prima. Oleh karenanya, penyetelan celah katup menjadi salah satu pekerjaan yang lazimnya ada dan dikerjakan pada dikala tune up mesin.
Sebagai gambaran, mesin dengan kondisi prima akan bikin tenaga yang optimal dan penggunaan bahan bakar yang efisien. Selain itu, kondisi mesin yang prima juga akan bikin suara mesin yang halus, tenang dan tidak bernafsu dikala digeber di aneka macam kondisi kecepatan (rpm ) mesin.
Jika celah katup tidak di setel secara periodik, celah katup secara umum akan kian renggang. Akibatnya, di mesin akan muncul suara bernafsu "kletek-kletek" sehingga bikin rasa tidak nyaman selama kita mengemudikan kendaraan beroda empat tersebut.
Celah katup yang terlalu renggang juga akan bikin performa dan tenaga mesin menurun. Hal ini terjadi selesai dari waktu terbukanya katup yang menjadi lebih lambat.
Keterlambatan katup untuk terbuka (baik pada katup intake ataupun katup ekshaust) akan bikin waktu pembakaran (ignition timing) menjadi tidak tepat. Hal ini menimbulkan tenaga yang dihasilkan mesin dari hasil pembakaran menjadi tidak maksimal. Hal ini pulalah yang kesudahannya turut bikin performa mesin turun saat celah katup dalam kondisi renggang.
Baca juga :
- Cara memilih penyetelan celah katup menurut firing order
- Cara menyetel klep kendaraan beroda empat L300 diesel
- Fungsi feeler gauge dan cara menggunakannya
2. Mencegah kerusakan mekanisme katup
Alasan kedua wacana mengapa celah katup harus disetel secara periodik ialah untuk menghambat kerusakan pada mekanisme katup. Celah katup yang kondisinya renggang akan memperbesar ketukan yang terjadi diantara batang katup dan rocker arm.
Jika daya ketuk yang besar ini ditambah dengan kecepatan putaran (rpm) mesin, maka hal tersebut sanggup bikin bervariasi kerusakan pada valve mekanismenya, diantaranya ialah :
- Ujung baut penyetel (yang bertumbukan dengan ujung katup) akan melebar dan rusak
- Ujung katup juga akan melebar dan rusak.
- Pada beberapa kejadian, rocker arm (pelatuk) akan patah.
- Seating katup menjadi lebih lebar sehingga resiko bocor kompresi menjadi lebih besar.
- Rocer shaft akan tergores, baret dan menimbulkan rocker arm macet.
- Dan lain-lain.
Dengan melakukan penyetelan celah katup secara periodik, resiko yang diakibatkan oleh celah katup yang terlalu renggang ini sanggup diminimalisir sehingga sanggup menghambat kerusakan pada mekanisme katup secara keseluruhan. Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/ Sumber https://montirnesia.blogspot.com/
EmoticonEmoticon