Senin, 28 September 2020

Pengertian 5R (5S) Dan Langkah Penerapannya Di Bengkel Mobil - Saat anda berkunjung ke sebuah bengkel resmi, niscaya saja anda akan melihat ruang bengkel yang lazimnya terlihat rapi, teratur, bersih, dan terawat, bahkan untuk menunggu kendaraan yang sedang diperbaikipun dipersiapkan kawasan ruang tunggu khusus untuk pelanggan.

Selain citra yang ingin ditampilkan, kerapihan dan keteraturan yang ada dibengkel resmi ternyata mempunyai tujuan penting bagi kelangsungan perjuangan secara keseluruhan, baik untuk efektifitas, efisiensi, serta untuk membuatkan keuntungan usaha. Salah satu sistem yang lazim dipakai dalam pengaturan di bengkel resmi yaitu 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin.

 Dan Langkah Penerapannya Di Bengkel Mobil Pengertian 5R (5S) Dan Langkah Penerapannya Di Bengkel Mobil

5R yaitu sebuah sistem penataan dan pemeliharaan kawasan kerja secara intensif yang dipakai oleh tata kelola dalam perjuangan memelihara ketertiban, efisiensi, disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh.


5R adalah budaya perihal bagaimana seseorang memperlakukan kawasan kerjanya secara benar. Bila kawasan kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka akomodasi menjalankan pekerjaan perorangan sanggup diciptakan. Dengan demikian, maka efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja menjadi lebih gampang dicapai.

Metode 5R sendiri adalah adaptasi program 5S di Jepang yaitu 整理 (seiri), 整頓 (seiton), 清楚 (seiso), 清潔 (seiketsu), dan 躾け (shitsuke), yang dikembangkan di Jepang dan telah dipakai oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia.

Dalam penerapannya, sistem 5R ini mesti dikerjakan secara bertahap sesuai urutan. Jika tahap pertama (seiri) tidak dikerjakan dengan baik, maka tahapan berikutnya pun tidak akan sanggup dijalankan secara maksimal, begitu pula seterusnya. Berikut ini yaitu sistem 5R (5S) dan langkah penerapannya pada bengkel mobil.

1. Ringkas (Seiri)


Ringkas adalah aktivitas untuk memilih dan menyingkirkan barang-barang yang tidak diinginkan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar diharapkan dalam program kerja.

Mengetahui mana barang-barang yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan, serta bagaimana cara menyimpan agar sanggup gampang diakses terbukti sangat mempunyai manfaat bagi sebuah perusahaan.

Sebagai acuan di bengkel mobil, spare part bekas yang memang telah tidak berfungsi dan telah tak memiliki fungsi seharusnya disingkirkan dari area perbaikan kendaran (pit line) dan diletakkan dalam ruang yang khusus menampung limbah part bekas dimana ruangan tersebut terpola dibersihkan secara berkala.

Selain part bekas, alat bantu kerja mirip dongkrak buaya, caddy tools (lemari/kabinet untuk menyimpan kunci-kunci), jack stand, tampungan oli, dll juga seharusnya di singkirkan dan diletakkan pada area khusus disekitar pit line yang gampang dijangkau sehingga efisiensi dan efektifitas kerja mekanik sanggup dicapai.

Berikut beberapa langkah penerapan dalam menjalankan prinsip Ringkas
  • Cek barang-barang yang ada di area masing-masing
  • Pisahkan barang-barang yang dipakai dan yang tidak digunakan
  • Inventarisir dan catat barang-barang yang masih dipakai dan letakkan pada area yang gampang dijangkau.
  • Siapkan kawasan untuk menyimpan/membuang/memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan.
  • Pindahkan barang-barang yang tidak dipakai ke kawasan yang telah ditentukan.


2. Rapi (Seiton)


Rapi adalah aktivitas untuk menyimpan barang sesuai dengan kawasan yang telah diputuskan sebelumnya. Kerapian akan memilih kecepatan untuk meletakkan barang dan mendapatkannya kembali dengan gampang dikala diperlukan.

Untuk bengkel mobil, posisi peletakan alat bantu kerja mesti diputuskan dengan cermat dan tepat mirip misalnya untuk dongkrak dan jackstand yang seharusnya diletakkan disekitar pit line untuk mempercepat pekerjaan, sedangkan untuk Service special tool di inventarisir dan diletakkan dalam ruang khusus alat yang kerap disebut Tools room.

Berikut beberapa langkah dalam menerapkan prinsip Rapi:
  • Rancang sistem dan lokasi penempatan barang yang diinginkan sehingga gampang didapatkan dikala dibutuhkan, misalnya Service special tool di ruang alat, dongkrak di sekitar pit line (tempat diberi marka dan label khusus).
  • Tempatkan barang-barang ke kawasan yang telah dirancang dan disediakan.
  • Berikan label/indentifikasi pada alat dan kawasan untuk menghasilkan lebih gampang penggunaan ataupun dikala pengembalian ketempat semula.
  • Jika diperlukan, kerjakan pencatatan alat dikala peminjaman dan pengembalian.


3. Resik (Seiso)


Resik adalah aktivitas membersihkan peralatan dan area kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang anggun dan siap digunakan. Umumnya, untuk kebersihan alat kerja dan area kerja menjadi tanggung jawab setiap orang yang bertugas di area tersebut. Setiap alat dan area kerja yang kotor mesti eksklusif dibersihkan dikala itu juga oleh personil yang menggunakannya.

Namun begitu, untuk bengkel kendaraan beroda empat seharusnya menyempatkan waktu khusus untuk menjalankan pembersihan area kerja dan merapihkan alat-alat kerja yang ada, misalnya satu jam sebelum jam pulang kerja. Dengan begitu, dikala keesokan hari akan memulai pekerjaan, alat dan area kerja telah dlam kondisi rapi dan bersih.

Berikut beberapa langkah dalam menerapkan prinsip Resik:
  • Penyediaan alat kebersihan mirip sapu, alat penarik air, sabun pembersih, kawasan sampah, serbuk gergaji (untuk membersihkan tumpahan oli), dan lain-lain
  • Penetapan program dan petugas kebersihan masing-masing area kerja
  • Pembersihan alat dan kawasan kerja yang dikerjakan secara terpola dan teratur
  • Penggantian alat-alat kerja yang telah tidak layak pakai dan membahayakan pekerja.

Baca juga :


4. Rawat (Seiketsu)


Rawat yaitu aktivitas untuk mempertahankan hasil yang telah diraih pada 3R sebelumnya dan menjadikannya sebuah aturan baku sebagai sebuah standard (Standardisasi). Seperti misalnya adanya program peran pembersihan secara terpola untuk area kerja serta pengembalian alat-alat kerja yang mesti dalam kondisi bersih.

Berikut beberapa langkah dalam menerapkan prinsip Rawat:
  • Penetapan tolok ukur kebersihan alat dan area kerja
  • Penetapan dan penataan area kerja serta lokasi penyimpanan.
  • Adanya brifing terpola sebagai alat komunikasi antar pimpinan bengkel dengan karyawan dan mekanik.


5. Rajin (Shitsuke)


Rajin adalah perjuangan pemeliharaan kedisiplinan di setiap pekerja dalam menjalankan seluruh tahapan 5R sehingga tercipta budaya dan kebiasaan diri pada para pekerja untuk selalu menerapkan prinsip 5R ini.

Berikut beberapa langkah dalam menerapkan prinsip Rajin:
  • Adanya sasaran bersama yang akan diraih
  • Atasan selalu menawarkan teladan untuk menerapkan prinsip 5R
  • Memberikan kesempatan berguru bagi setiap pekerja untuk menerapkan 5R
  • Membuka komunikasi yang anggun agar penerapan 5R sanggup selalu dilakukan
Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/
Sumber https://montirnesia.blogspot.com/


EmoticonEmoticon