Cara Membaca Multimeter Analog (Jarum Pointer) - Pada artikel sebelumnya, kita sudah pernah membahas cara memakai AVOmeter / multimeter digital. Ya, dalam penggunaan, multimeter digital memang mempunyai banyak keuntungan. Selain lebih praktis, multimeter digital juga lebih akurat.
Namun begitu, sering kali kawasan kita melaksanakan pekerjaan atau sekolah sering kali hanya menampilkan multimeter model analog (multimeter yang memakai jarum pointer dan skala untuk membaca nilai pengukuran).
Dibawah berikut yaitu penampilan papan skala ukur yang biasa ada pada berbagai multimeter analog. Perhatikanlah bagian-bagian dan skala yang ada pada gambar papan skala meter di bawah ini:
Untuk membaca nilai tahanan (ohm) maka kita hanya perlu memperhatikan skala ukur khusus untuk nilai tahanan (ohm). Skala yang digunakan untuk ohm lazimnya berada pada posisi paling atas. Selain itu, pembacaan nilai skala dimulai dari kanan ke kiri, dimana nilai 0 (nol) ada disebelah kanan dan nilai tertinggi ( / tak terhingga) ada di sisi sebelah kiri.
Berikut cara membaca nilai tahanan (ohm)
Pada gambar diatas, jarum pointer menunjuk angka 26 dan posisi selektor ada pada nilai 100.
Maka nilai ukur tahanan sesuai pembacaan diatas adalah
= 26 x 100 ohm
= 2600 ohm atau 2,6 kilo ohm
Jika saklar pemilih (selektor) berada di posisi x1k, maka nilai tahanannya yaitu sebesar
= 26 x 1K (1000)
= 26000 ohm atau 26 Kilo ohm
Berikut cara membaca nilai tegangan (volt) DC
Begitu pula dengan yang nilai lainnya, misalnya selektor berada di posisi 10, maka kita memakai skala 0 hingga 10 yang ada dipapan ukur. Posisi nilai 0-10 pada papan ukur berada pada penggalan paling atas dari skala ukur tegangan DC.
Untuk lebih mudahnya amati gambar dibawah berikut sebagai pola cara membaca nilai tegangan DC
Jadi, nilai ukur tegangan DC pada pola diatas yaitu sebesar 22 volt DC.
Perhatikan pola berikut sebagai perbandingan dalam membaca nilai ukur tegangan DC jikalau posisi selektor 10 DCV dan posisi jarum sama seumpama pola diatas sebelumnya.
Pada pola gambar diatas, maka nilai ukur tegangan DC yaitu sebesar 4,2 Volt DC.
Cara membaca hasil pengukuran tegangan diatas juga berlaku sama dengan pengukuran tegangan AC, hanya saja yang membedakan yaitu posisi selektornya. Untuk pengukuran tegangan AC posisi selektor ada diposisi ACV sebelah kanan. Perhatikan misalnya dibawah berikut
Nilai ukur tegangan AC volt pada pola gambar di atas yaitu sebesar 110 ACV
Catatan
Dalam mengerjakan pengukuran tegangan baik AC volt atau DC volt yang kita tidak ketahui nilai tegangannya, selalu gunakan ukuran nilai tertinggi yang ada pada multimeter tersebut. Jika nilai ukur sulit dibaca, maka turunkan satu tingkat kebawah hingga nilai ukur tegangan sanggup dibaca dengan jelas.
Baca juga :
Perlu diperhatikan sebelum mengerjakan pengukuran untuk nilai arus (ampere) ini bahwa multimeter yang biasa digunakan hanya mempunyai keterampilan untuk membaca arus listrik kurang dari 1 Ampere (atau tepatnya sekitar 0,5 ampere). Untuk menghalangi kerusakan multimeter respon keistimewaan nilai arus yang diukur, seharusnya ketahui terlebih dahulu arus listrik maksimal yang mengalir dalam rangkaian tersebut.
Berikut cara membaca nilai arus listrik (ampere) pada multimeter analog
Pada pola diatas, nilai arus yang sanggup kita baca pada papan skala yaitu sebesar 11 mA
Demikianlah artikel tentang cara membaca multimeter analog (model jarum) yang sanggup ombro sampaikan. Semoga sanggup bermanfaat. Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/ Sumber https://montirnesia.blogspot.com/
Namun begitu, sering kali kawasan kita melaksanakan pekerjaan atau sekolah sering kali hanya menampilkan multimeter model analog (multimeter yang memakai jarum pointer dan skala untuk membaca nilai pengukuran).
Nah, membaca multimeter analog ini memang tidak semudah model digital, ada beberapa hal-hal yang perlu kita amati saat mengerjakan pembacaan nilai seumpama misalnya selektor yang dipilih, skala maksimal yang digunakan serta cara membaca posisi dan nilai penunjukkan oleh jarum pointer. Setelah memperhatikan ke tiga hal tersebut, maka kita baru sanggup membaca nilai ukur lebih akurat,benar, dan tepat.
Bagian-bagian skala multimeter
Dibawah berikut yaitu penampilan papan skala ukur yang biasa ada pada berbagai multimeter analog. Perhatikanlah bagian-bagian dan skala yang ada pada gambar papan skala meter di bawah ini:
Jarum pointer
Jarum pointer berfungsi sebagai komponen yang akan berbincang-bincang nilai ukur sesuai dengan pengukuran yang dilakukanSkala ukur resistansi/tahanan (ohm)
Skala ukur resistansi/tahanan (ohm) merupakan skala ukur untuk pengukuran resistansi, hambatan, atau tahanan yang mempunyai satuan ukur "ohm". Untuk pembacaan nilai ohm, angka nol dimulai dari sisi kanan sebagai nilai terkecil sedangkan nilai terbesar ada di sisi sebelah kiri, sehingga untuk membaca nilai ukur ohm di mulai dari kanan ke kiri.Skala ukur tegangan DC (DC Volt), Skala ukur Arus (ampere)
Pada pola papan skala diatas, untuk pengukuran tegangan DC, dan arus listrik, nilai pengukurannya digabung menjadi satu. Artinya kita sanggup memakai skala ukur ini untuk membaca nilai tegangan DC dan arus listrik (ampere). Skala pembacaan dimulai dari sisi kiri (mulai dari nilai nol) ke kanan (hingga terbesar 250), sedangkan nilainya mengikuti nilai ukur pada selektor yang dipilih.Skala ukur tegangan AC (AC Volt)
Skala ukur tegangan AC digunakan untuk mengukur tegangan Alternating Current (arus bolak-balik). Nilai skala mengikuti angka untuk skala ukur tegangan DC dan arus, tetapi papan skala yang digunakan yaitu skala yang berwarna merah.Cermin/Mirror
Fungsi cermin/mirror pada multimeter yaitu sebagai pola dalam mengerjakan pengukuran yang ditunjukkan oleh jarum pointer. Untuk membaca hasil pengukuran yang akurat, posisi mata pengamat mesti tegak lurus dengan Multimeter hingga pengamat melihat jarum pointer tidak mempunyai bayangan di cermin. Jika masih terlihat bayangan jarum pointer di cermin , maka pengukuran masih berlum akurat.Cara membaca nilai tahanan (ohm)
Untuk membaca nilai tahanan (ohm) maka kita hanya perlu memperhatikan skala ukur khusus untuk nilai tahanan (ohm). Skala yang digunakan untuk ohm lazimnya berada pada posisi paling atas. Selain itu, pembacaan nilai skala dimulai dari kanan ke kiri, dimana nilai 0 (nol) ada disebelah kanan dan nilai tertinggi ( / tak terhingga) ada di sisi sebelah kiri.
Berikut cara membaca nilai tahanan (ohm)
- Pasang multimeter pada komponen yang akan diukur tahanannya
- Perhatikan posisi jarum pointer hingga benar-benar berhenti dan tidak bergerak lagi
- Pilih skala paling atas sebagai skala ukur tahanan ohm
- Baca nilai tahanan sesuai dengan angka yang ditunjuk oleh jarum pointer lalu kalikan dengan saklar pemilih (selektor).
Pada gambar diatas, jarum pointer menunjuk angka 26 dan posisi selektor ada pada nilai 100.
Maka nilai ukur tahanan sesuai pembacaan diatas adalah
= 26 x 100 ohm
= 2600 ohm atau 2,6 kilo ohm
Jika saklar pemilih (selektor) berada di posisi x1k, maka nilai tahanannya yaitu sebesar
= 26 x 1K (1000)
= 26000 ohm atau 26 Kilo ohm
Cara membaca nilai tegangan (volt) DC
Berikut cara membaca nilai tegangan (volt) DC
- Perhatikan nilai dan posisi saklar pemilih (selektor)
- Pilih skala penggalan tengah untuk membaca nilai pengukuran tegangan dan arus
- Gunakan nilai selektor (saklar pemilih) sebagai nilai maksimum skala yang ada pada skala papan ukur
- Baca posisi jarum pinter berada menurut skala yang sudah dipilih pada langkah ke 2
Begitu pula dengan yang nilai lainnya, misalnya selektor berada di posisi 10, maka kita memakai skala 0 hingga 10 yang ada dipapan ukur. Posisi nilai 0-10 pada papan ukur berada pada penggalan paling atas dari skala ukur tegangan DC.
Untuk lebih mudahnya amati gambar dibawah berikut sebagai pola cara membaca nilai tegangan DC
Jadi, nilai ukur tegangan DC pada pola diatas yaitu sebesar 22 volt DC.
Perhatikan pola berikut sebagai perbandingan dalam membaca nilai ukur tegangan DC jikalau posisi selektor 10 DCV dan posisi jarum sama seumpama pola diatas sebelumnya.
Pada pola gambar diatas, maka nilai ukur tegangan DC yaitu sebesar 4,2 Volt DC.
Cara membaca hasil pengukuran tegangan diatas juga berlaku sama dengan pengukuran tegangan AC, hanya saja yang membedakan yaitu posisi selektornya. Untuk pengukuran tegangan AC posisi selektor ada diposisi ACV sebelah kanan. Perhatikan misalnya dibawah berikut
Nilai ukur tegangan AC volt pada pola gambar di atas yaitu sebesar 110 ACV
Catatan
Dalam mengerjakan pengukuran tegangan baik AC volt atau DC volt yang kita tidak ketahui nilai tegangannya, selalu gunakan ukuran nilai tertinggi yang ada pada multimeter tersebut. Jika nilai ukur sulit dibaca, maka turunkan satu tingkat kebawah hingga nilai ukur tegangan sanggup dibaca dengan jelas.
Baca juga :
- Bagian-bagian multimeter analog
- Cara mengukur coil dengan multitester
- Mengetahui berapa volt aki mobil dengan voltmeter
Cara membaca nilai arus (ampere)
Perlu diperhatikan sebelum mengerjakan pengukuran untuk nilai arus (ampere) ini bahwa multimeter yang biasa digunakan hanya mempunyai keterampilan untuk membaca arus listrik kurang dari 1 Ampere (atau tepatnya sekitar 0,5 ampere). Untuk menghalangi kerusakan multimeter respon keistimewaan nilai arus yang diukur, seharusnya ketahui terlebih dahulu arus listrik maksimal yang mengalir dalam rangkaian tersebut.
Berikut cara membaca nilai arus listrik (ampere) pada multimeter analog
- Perhatikan nilai dan posisi selektor (skalar pemilih)
- Pilih skala penggalan tengah untuk membaca nilai pengukuran arus
- Gunakan nilai maksimal yang sesuai dengan nilai selektor
- Baca nilai angka pada jarum pointer sesuai skala yang sudah dipilih pada langkah ke 2
Pada pola diatas, nilai arus yang sanggup kita baca pada papan skala yaitu sebesar 11 mA
Demikianlah artikel tentang cara membaca multimeter analog (model jarum) yang sanggup ombro sampaikan. Semoga sanggup bermanfaat. Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/ Sumber https://montirnesia.blogspot.com/
EmoticonEmoticon